Hampir selalu, ketika saya mengatakan — atau ditanya oleh teman-teman saya di luar Bandung– kalau di Bandung saya kos di Ciumbuleuit, maka mereka masih akan bertanya lagi, dekat mana itu. Biasanya saya jawab, dekat Apartemen. Pertanyaan masih berlanjut, mana itu ya. Ketika saya perjelas lagi, dekat Cihampelas, biasanya mereka akan langsung mengerti, oya? Sepertinya memang nama Cihampelas sudah terkenal kemana-mana. Kalau sudah disebut Cihampelas, maka jelaslah persoalan. Tidak peduli orang itu pernah ke Bandung atau tidak, kalau sudah dengar Cihampelas, beres deh.
Dulu, sebelum kenal Bandung, saya membayangkan Cihampelas itu nama kampung, atau nama daerah di Bandung. Ternyata bayangan saya tidak terlalu salah, Cihampelas nyatanya adalah nama jalan. Sebenarnya, sejak di Bandung saya sudah seringkali melewati sebagian Jalan Cihampelas ini, baik dengan berjalan kaki maupun naik kendaraan. Sampai pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2008, di pagi hari, saya berkesempatan untuk menyusuri Jalan Cihampelas ini dengan berjalan kaki. Dengan berjalan kaki saya seperti merasakan denyut Jalan Cihampelas yang sesungguhnya. Sebetulnya perjalanan saya pada pagi hari itu tidak hanya menyusuri Jalan Cihampelas, tetapi juga berlanjut ke Jalan Cicendo, sebagian Jalan Otto Iskandar Dinata, sebagian Jalan Asia Afrika, sepanjang Jalan Braga, dan sebagian Jalan Wastukencana. Penyusuran saya ke jalan-jalan itu akan diceritakan di kesempatan lain.
Jalan Cihampelas saya susuri dari ujung jalan itu yang berada di pertigaan Jalan Cihampelas, Jalan Setiabudi, dan Jalan Ciumbuleuit. Pemandangan di pertigaan itu dapat dilihat pada foto. Foto saya ambil dari arah Jalan Ciumbuleuit. Sebelah kanan adalah ujung Jalan Setiabudi.
Bangunan penting pertama yang terdapat dekat dengan ujung Jalan Cihampelas ini adalah Hotel Nalendra. Tidak berapa jauh juga berada Sultan Plaza yang katanya dulu pernah ramai, tetapi sekarang tidak beroperasi. Saya belum tahu apa yang sebetulnya terjadi dengan plaza ini. Bentuk bangunan Sultan Plaza dari kejauhan dapat dilihat pada foto.
Di depan Sultan Plaza juga ada semacam terowongan atau jembatan dimana di bawahnya mengalir air yang cukup besar debitnya. Menariknya air ini menjadi air terjun karena mengalir ke jurang. Saya sering memperhatikan saluran air ini sampai ke muaranya di Sungai Cikapundung di bawah sana, karena tempat kos teman saya, Rudi, berada dekat muaranya itu. Suara bergemuruh kalau kita berjalan di sisi saluran air itu. Saya tidak pernah melihat air ini sampai kering. Sebetulnya air ini saya rasa adalah air buangan.
Selain Hotel Nalendra tadi, di sepanjang jalan Cihampelas juga banyak hotel, di antaranya Hotel Samudera, Hotel Cihampelas 1 dan Hotel Cihampelas 2 , Hotel Puma, Hotel Ashton, Hotel Novotel, dan beberapa hotel lain lagi. Dulu sebelum kos di Bandung saya pernah menginap di Hotel Cihampelas 1.
Bangunan penting lain di Jalan Cihampelas adalah Rumah Sakit Advent, yang terletak di pertigaan Jalan Cihampelas dengan jalan tembus ke Jalan Cipaganti. Saya belum menemukan nama jalan tembus ini. Tampilan RS Advent dilihat dari seberang Jalan Cihampelas dapat dilihat pada foto.
Di sepanjang Jalan Cihampelas juga terdapat beberapa Mall. Selain Sultan Plaza yang sedang tidak beroperasi itu, juga ada Premier Plaza, The Promenade, dan tentu saja yang paling terkenal Cihampelas Walk atau lebih sering disebut Ci Walk.
Jalan Cihampelas juga dilintasi oleh jalan layang (fly over) Pasupati (Pasteur – Surapati). Pemandangan menjelang jalan layang itu dapat dilihat pada foto. Saya pernah juga naik ke jalan layang dari Jalan Cihampelas ini untuk menyusuri jalan layang itu ke arah Jalan Surapati. Jalan layang Pasupati berakhir di dekat Gedung Sate.
Dekat Hotel Novotel, Jalan Cihampelas memotong Jalan Wastukencana di sebelah timur dan Jalan Abdul Rivai di sebelah barat. Jika Anda dari arah Cihampelas ingin ke BEC (Bandung Electronic Center) maka akan belok kiri di Jalan Wastukencana ini.
Jalan Cihampelas berujung di perempatan Jalan Cihampelas, Jalan Cicendo, dan Jalan Pajajaran. Jalan Cicendo adalah sambungan Jalan Cihampelas. Persambungan ini dipotong oleh Jalan Pajajaran. Pemandangan di perempatan ini dapat dilihat di foto. Foto ini diambil dari ujung Jalan Cihampelas. Di kejauhan tampak Jalan Cicendo.